Elon Musk, pemilik platform media sosial X, baru-baru ini mengajukan gugatan terhadap pembuat ChatGPT, yakni OpenAI. Dalam gugatannya, Elon Musk mengklaim bahwa OpenAI telah melanggar perjanjian antar pendiri perusahaan.
Bos Tesla itu menyebutkan, OpenAI telah melanggar status mereka sebagai organisasi nirlaba dan perjanjian kontrak dasar pengembangan kecerdasan buatan demi kepentingan umat manusia.
OpenAI dituduh menjadi ‘anak perusahaan de facto sumber tertutup’ Microsoft, karena telah menerima suntikan dana sebesar USD 13 miliar. Melihat perusahaan yang dia bantu dirikan tersebut sudah berubah, Elon meminta agar OpenAI kembali menjadi perusahaan nirlaba dan open-source.
Disudutkan oleh orang terkaya nomor dua versi Forbes tersebut, OpenAI mengungkap informasi menarik tentang gugatan tersebut. Dalam beberapa email dari Elon Musk ke OpenAI, terungkap bahwa bos SpaceX mengetahui rencana perusahaan pembuat ChatGPT untuk mencari keuntungan.
Mengutip email Elon ke OpenAI melalui Mashable, dia menyarankan agar perusahaan tersebut bergabung dengan Tesla. Selain itu, ada satu email juga menunjukkan bahwa dia mengetahui dan menyetujui rencana OpenAI untuk berhenti membagikan semua karyanya sebagai open source.
Dalam postingan blog OpenAI yang ditulis oleh Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, Wojciech Zaremba, mereka mengklaim bahwa bos media sosial X ingin memiliki “kendali penuh” atas perusahaan mereka.
Saat meninggalkan OpenAI, Elon Musk mengatakan bahwa perlu ada pesaing yang relevan dengan Google/DeepMind dan dia akan pergi untuk menciptakannya sendiri. Postingan tersebut juga menyebutkan bahwa Elon sebelumnya telah menyatakan dukungannya untuk mereka menemukan jalan mereka sendiri.