ABU DHABI – Bintang tenis putri Inggris, Emma Raducanu, bertekad untuk bangkit dari keterpurukannya selama beberapa tahun terakhir. Dia ingin kembali ke jalur juara lagi untuk memenangkan gelar di semua tingkat turnamen yang ada.
Raducanu menggebrak panggung dunia tenis setelah berhasil menjadi juara Amerika Serikat (AS) Terbuka pada 2021 lalu. Kala itu, dia masih berusia 19 tahun dan diprediksi bakal berkembang menjadi seorang superstar dengan kemampuannya yang luar biasa.
Sayangnya, apa yang terjadi jauh dari yang didambakan semua orang, termasuk Raducanu sendiri. Performanya justru terus mengalami penurunan karena diganggu oleh sejumlah masalah cedera.
Bahkan, petenis berusia 21 tahun itu absen panjang pada tahun 2023 lalu di mana dia menderita cedera pergelangan tangan. Turnamen terakhir yang diikutinya adalah Stuttgart Open 2023 pada April tahun lalu sebelum akhirnya dia comeback pada awal 2024 ini di ajang ASB Classic.
Setelah melakukan comeback dari cedera panjang, Raducanu memiliki ambisi yang sangat kuat. Dia ingin perlahan-lahan mengembalikan permainan terbaiknya saat latihan yang dia yakin hasilnya bakal terlihat ketika tampil di turnamen. Pasalnya, petenis kelahiran Toronto, Kanada, itu ingin kembali mengejar mimpinya untuk menjadi juara di setiap level turnamen yang ada.
“Bagi saya, kesuksesan adalah melihat level saya meningkat dalam latihan terlebih dahulu dan kemudian dalam pertandingan,” kata Raducanu, dilansir dari Tennisuptodate, Rabu (7/2/2024).
“Saya tahu bahwa ketika level saya berada di sana, menerapkannya dalam sebuah pertandingan akan membutuhkan waktu untuk diterapkan. Tapi saya tahu bahwa melihat levelnya meningkat, hasilnya pun akan mengikuti. Selain itu, saya ingin sekali memenangkan gelar di tingkat apa pun,” imbuhnya.
Dalam comeback-nya di ASB Classic 2024, Raducanu tersingkir di babak 16 besar setelah meraih satu kemenangan saja. Hal yang sama terjadi dalam turnamen keduanya tahun ini di Australia Open 2024 di mana dia gugur di babak kedua usai ditekuk wakil China, Wang Yafan, dengan skor 4-6, 6-4 dan 4-6.
Raducanu pun mengakui bahwa dirinya memang masih bekerja keras untuk mengembalikan sentuhan dan feeling bertandingnya di atas lapangan. Dia percaya pelan tapi pasti dia bakal kembali ke performa terbaiknya karena sadar bahwa ini sudah waktunya dia bangkit setelah mengalami momen-momen buruk dalam kariernya.
“Saya masih berusaha mengembalikan feeling saya di lapangan pertandingan, saya belum sepenuhnya berada di sana tetapi itu akan terjadi seiring berjalannya waktu. Saya sangat sabar dan sangat bersyukur bisa menikmati apa yang saya lakukan,” jelas petenis berpostur 175 cm itu.
“Saya hanya berusaha meningkatkan permainan saya karena saya belum berakhir, dan jauh dari itu. Saya merasa sekarang adalah waktunya untuk memulai karena saya menderita beberapa penyakit dan cedera selama beberapa tahun sejak (memenangkan AS Terbuka 2021, jadi saya tidak sabar untuk melatih permainan saya, meningkatkan level saya dan hasilnya akan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Raducanu mengungkapkan bahwa sebelum menjalani operasi pergelangan tangan tahun lalu, dia tak bisa berlatih secara maksimal, yang tentu membuatnya frustrasi. Apalagi, dia sudah menaruh harapan tinggi dalam kariernya setelah menjuarai AS Terbuka 2021.
Kendati demikian, Raducanu melihat ada sisi positif dari semua masalah yang menimpanya dalam beberapa tahun terakhir. Dia menjadikannya sebagai pelajaran untuk membangun kembali jalannya menuju papan atas dunia.
“Saya tidak pernah benar-benar memiliki kesempatan untuk melakukan latihan yang tepat selama berminggu-minggu berturut-turut. Selama enam atau tujuh bulan, sebelum saya menjalani operasi, saya hanya berlatih satu atau dua jam sehari hanya untuk membatasi beban pada pergelangan tangan,” ucap Raducanu.
“Di satu sisi, ini membuat frustrasi karena beberapa tahun terakhir tidak berjalan seperti yang saya inginkan, tetapi saya pikir kita bisa mengambil pelajaran dari semuanya dan sekarang adalah waktu untuk memulai pekerjaan itu, dan saya sangat menikmatinya,” pungkasnya.