Seorang perawat di Rumah Sakit (RS) Aloei Saboe Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo menjadi korban pemukulan oleh salah satu pasien. Perawat inisial EP itu ditampar oleh pasien saat tengah mengganti cairan botol infus.
Kepala Bidang Keperawatan, RSAS Kota Gorontalo Dian Afiyanti Nadjamudin mengatakan, kasus penganiayaan terhadap perawat tersebut terjadi saat berada di ruang isolasi rumah sakit. Saat ini, kasus tersebut sementara ditangani Polresta Gorontalo Kota.
Dian menjelaskan, penganiayaan itu bermula saat pasien atau pelaku meminta untuk diganti botol cairan infusnya. Kemudian, perawat EP yang tengah piket waktu itu lantas segera mengganti botol cairan yang terpasang di chest tube.
“Sudah dijelaskan sama perawat ini kalau prosedur cara mengganti botol cairan chest tube seperti ini prosedurnya. Tapi ini pasien ngotot dan bantah penjelasan perawat,” katanya.
Saat pasien terus memaksa untuk diikuti kemauannya, kata Dian, perawat EP kemudian berusaha memberikan pemahaman ke pasien tersebut. Namun pasien itu malah emosi dan langsung menampar EP sebanyak satu kali. Sontak saja, sang perawat langsung menangis dan gemetar usai ditampar.
Dian mengatakan, usai kejadian itu dirinya menerima laporan tersebut dari Kepala Ruangan. Kemudian, pihak rumah sakit langsung mengarahkan korban ke unit pengaduan dan diproses sesuai standar yang ada.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Gorontalo Kota Kompol Leonardo Widharta mengatakan, kasus penganiayaan itu sementara didalami usai laporan korban diterima.