Jakarta, CNBC Indonesia – Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud Heru Dewanto memiliki cita-cita untuk menjadikan Indonesia sebagai raja baterai dunia. Hal ini sejalan dengan besarnya cadangan nikel yang dimiliki oleh Indonesia.
Nikel saat ini dibutuhkan sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, Heru mendorong Indonesia untuk menguasai teknologi dalam program hilirisasi nikel.
“Jika kita ingin menjadi pemain utama dunia dalam industri nikel, kita harus menjadi pelopor dan tidak bisa hanya menunggu negara lain untuk mengembangkan teknologi tersebut,” kata dia dalam acara Your Money Your Vote CNBC Indonesia, seperti dikutip Kamis (21/12/2023).
Heru mengatakan pihaknya akan melanjutkan program hilirisasi yang saat ini digencarkan oleh Presiden Joko Widodo. Pasalnya, saat ini dunia sedang berlomba-lomba dalam penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
“Kita berbicara tentang nikel karena kita adalah pemegang saham terbesar dalam industri nikel di dunia saat ini. Hal ini menandakan bahwa nikel menjadi salah satu andalan kita. Jika kita berbicara tentang emisi nol, dunia tidak dapat menghindari sektor transportasi yang merupakan sektor dengan emisi terbesar,” ujarnya.
Menurut Heru, melalui hilirisasi, pihaknya memiliki mimpi untuk menjadikan Indonesia sebagai lima besar kekuatan ekonomi dunia. Untuk mencapai hal tersebut, pendapatan per kapita Indonesia harus mencapai di atas US$ 15.000 pada tahun 2045 mendatang.
“Untuk mencapainya, kita membutuhkan pertumbuhan ekonomi hingga 7%. Untuk mencapai pertumbuhan 7%, kita memerlukan mesin ekonomi yang lebih kuat dan modern. Salah satunya adalah melalui hilirisasi, jika kita menggunakan mesin ekonomi yang ada saat ini, tidak mungkin mencapai pertumbuhan 7%,” katanya.
