Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok Houthi Yaman mengeluarkan peringatan terkait serangan Israel di wilayah Gaza. Ini terutama terkait tindakan kelompok itu yang membajak dan menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah.
Dalam pengumuman terbarunya, Houthi menegaskan bahwa mereka tidak akan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah. Serangan akan terus dilakukan meskipun AS mengumumkan pasukan perlindungan maritim baru untuk melawan mereka.
“Mereka hanya akan menghentikan serangan jika kejahatan Israel di Gaza berhenti dan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar diizinkan untuk mencapai penduduk yang terkepung,” kata Mohammed Al Bukhaiti, seorang pejabat senior Houthi, dalam sebuah unggahan di X pada Selasa (19/12/2023).
Al Bukhaiti sendiri berbicara setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan koalisi pada hari Senin untuk melindungi perdagangan di Laut Merah setelah serangan tersebut memaksa perusahaan pelayaran untuk menghentikan operasinya.
Kelompok Houthi yang memiliki hubungan dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap lebih dari selusin kapal komersial dalam upaya menekan Israel agar mengakhiri pemboman di Jalur Gaza.
“Serangan Houthi adalah masalah internasional yang serius dan memerlukan tanggapan internasional yang tegas,” kata Austin tentang koalisi 10 negara yang baru.
Setelah pengumuman AS, Mayor Jenderal Houthi Yusuf Al Madani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “setiap eskalasi di Gaza adalah eskalasi di Laut Merah… Negara atau pihak manapun yang menghalangi kami dan Palestina, akan kita hadapi.”
Setidaknya 12 perusahaan pelayaran, termasuk perusahaan pelayaran raksasa Italia-Swiss, Mediterranean Shipping Company (MSC), CMA CGM Perancis, dan AP Moller-Maersk dari Denmark, telah menangguhkan transit melalui Laut Merah karena masalah keamanan. Raksasa minyak Inggris BP pada hari Senin menjadi perusahaan terbaru yang mengumumkan akan menghindari perairan tersebut.
Sekitar 12% perdagangan global melewati Laut Merah, yang terhubung ke Laut Mediterania melalui Terusan Suez. Serangan Houthi telah secara efektif mengalihkan sebagian besar perdagangan dengan memaksa perusahaan angkutan barang untuk berlayar keliling Afrika, sehingga menimbulkan biaya yang lebih tinggi dan penundaan pengantaran.
Ahmed Helal, direktur Timur Tengah dan Afrika di The Global Counsel, mengatakan kepada Al Jazeera “dampak besar” dari krisis ini adalah pada inflasi. Ia menyebut karena serangan Houthi, harga gas dan minyak melonjak.