Home Berita Arab Berencana Membangun Pusat Data Besar dengan Kapasitas 1.000 MW di Indonesia

Arab Berencana Membangun Pusat Data Besar dengan Kapasitas 1.000 MW di Indonesia

Kementerian Investasi Uni Emirat Arab (UEA) telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk membangun pusat data di Indonesia. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Menteri Investasi UEA Mohamed Hassan Alsuwaidi dan Menteri BUMN Erick Thohir di Abu Dhabi pada Sabtu (9/12/2023).

Perjanjian tersebut bertujuan untuk menetapkan kerangka kerja sama investasi di bidang infrastruktur digital, terutama proyek pusat data di Indonesia. Total kapasitas pusat data yang dikembangkan berdasarkan MoU ini hingga 1.000 MW.

Menurut keterangan resmi Kementerian Investasi UEA, pusat data akan menjadi bagian penting dari infrastruktur ekonomi digital di Indonesia. Ini akan memberikan opsi aman bagi berbagai institusi di Indonesia untuk menyimpan data penting dan menjalankan aplikasi.

Indonesia dianggap memiliki ekonomi digital yang berkembang pesat yang didorong oleh munculnya banyak perusahaan rintisan (startup). Saat ini, terdapat lebih dari 60 pusat data skala besar di Indonesia, dan pasar pusat data lokal diperkirakan akan mengalami peningkatan pertumbuhan tahunan sebesar 14% antara 2023 dan 2028.

Perjanjian ini juga mengarah pada pembinaan kemitraan antara sektor publik dan swasta di UEA maupun Indonesia. Kedua negara akan menjajaki berbagai bentuk kerja sama berdasarkan MoU, termasuk kemitraan investasi, kolaborasi penelitian kebijakan, pengembangan sertifikasi, inovasi, penelitian, dan pengembangan.

Menteri Investasi UEA Mohamed Hassan Alsuwaidi mengatakan bahwa perjanjian ini menunjukkan ikatan yang semakin erat antara Indonesia dan UEA, serta merupakan bukti komitmen UEA untuk berkolaborasi dengan negara-negara yang menjanjikan di bidang seperti ekonomi digital.

Menteri BUMN Erick Thohir juga menyatakan bahwa kesepakatan ini menjadi bukti kepemimpinan Indonesia di bidang pusat data di Asia Tenggara. Kerja sama dengan UEA ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur perekonomian Indonesia.

Diharapkan bahwa adanya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif UEA-Indonesia (CEPA), perdagangan bilateral tahunan diperkirakan akan meningkat hingga US$ 10 miliar selama lima tahun ke depan.

Exit mobile version