Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh direncanakan akan diperpanjang hingga ke wilayah Kopo yang mendekati wilayah Kota Bandung, Jawa Barat. Saat ini, titik akhir Kereta Cepat Whoosh berada di Stasiun Tegalluar yang terletak di Cibiru Hilir, Cileunyi, Kabupaten Bandung.
Untuk mencapai Kota Bandung, penumpang Kereta Cepat Whoosh harus transit di Stasiun Padalarang. Kemudian, pindah ke kereta feeder yang telah disediakan KAI menuju Stasiun Hall, Bandung.
Kementerian Perhubungan juga telah menampung usulan tersebut. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah mengkaji usulan tersebut.
“Masih kami kaji. Ini kan kereta cepat, kalau kereta cepat berhenti jarak pendek kan jadi tidak cepat,” katanya.
Kopo merupakan salah satu pintu masuk menuju kota Bandung, selain Pasteur dan Koja. Posisi Kopo cenderung di wilayah Selatan. Risal pun mempertimbangkan posisi stasiun kereta cepat nantinya ada di dekat pintu tol.
“Tapi tetap harus kami kaji,” sebut Risal.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kemungkinan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan ditambah hingga daerah Kopo, Kota Bandung. Hal ini dia ungkapkan dalam diskusi bersama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), PT Kereta Api Indonesia (Persero), serta Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, juga Kementerian Perhubungan.
Sementara Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa usulan pengembangan stasiun kereta api cepat di daerah Kopo sudah menjadi pertimbangan. Namun, belum dapat dilaksanakan terkait dengan keterbatasan pendanaan serta izin penggunaan lahan di daerah tersebut.
“Terdapat lahan sekitar 30 hektare di Kopo dan itu memungkinkan (dibangun stasiun), tetapi KCIC belum ada dana untuk itu,” ucapnya.
Plt Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Rifky Setiawan, menyebutkan perlu adanya kajian lebih lanjut mengenai pembangunan stasiun di Kopo. Saat ini, fokus pendanaan dilakukan terhadap 4 stasiun yang sudah beroperasi yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
“Kalau nanti dibutuhkan 1 stasiun lagi, kami (Kemenkomarves) akan menyoroti dari sisi pendanaan,” ungkapnya.