Home Berita Pesan ‘Bela’ Hamas kepada Putin

Pesan ‘Bela’ Hamas kepada Putin

Perang antara Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas, masih berlanjut dan kedua pihak sepakat untuk memperpanjang jeda pertempuran hingga Rabu (29/11/2023) dengan imbalan pembebasan sandera tambahan. Kedua pihak sepakat untuk memperpanjang jeda pertempuran menyusul pertukaran sandera yang dilakukan di Gaza dengan warga Palestina setelah 10 warga negara Israel dan dua warga negara Thailand dipindahkan dari Gaza, dan 30 warga Palestina dibebaskan di Ramallah dan Yerusalem. Sejumlah inisiatif diplomatik juga ditempuh, termasuk pertemuan antara Kepala intelijen Amerika Serikat (AS) CIA, William Burns, dan kepala intelijen Israel Mossad, David Barnea, yang terbang ke Qatar untuk melakukan pembicaraan tentang cara memperpanjang gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera oleh Hamas. Hal ini mendapat respon positif dari Amerika Serikat yang memberikan dukungan penuh terhadap kelompok milisi Gaza Palestina, Hamas, dan bahkan menyebutkan bahwa tidak ada tanda-tanda faksi militan Palestina bermaksud untuk “bermain-main” dengan para tawanan Amerika. Kemudian, muncul juga kekhawatiran dengan adanya laporan bahwa Hamas menghancurkan rumah di Jenin yang menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat di daerah tersebut. Di sisi lain, media Rusia, Tass melaporkan bahwa lebih banyak sandera Rusia diperkirakan akan dibebaskan atas permintaan Hamas sebagai tanda ‘terima kasih’ kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas sikap yang diambilnya dalam konflik di Gaza. Jadi, kesimpulannya adalah perlunya terus menerus berdoa untuk situasi serius di Israel dan Palestina dan kelanjutan upaya perdamaian di antara mereka.

Exit mobile version