Rabu, 29 November 2023 – 00:02 WIB
Gresik – Petugas Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gresik masih terus menyelidiki dugaan pembunuhan dengan pisau tertancap di mulut korban di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa, 28 November 2023. Hasil autopsi sementara, korban yang berinisial AS (30 tahun) itu meninggal dunia 18 jam sebelum dievakuasi.
Kepala Satreskrim Polres Gresik Ajun Komisaris Polisi Aldhino Prima Wardhan mengatakan, jasad korban dievakuasi dari tempat kejadian perkara pada Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Kemudian dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk diautopsi. Sementara polisi menerima laporan pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Berdasarkan hasil autopsi sementara, korban diperkirakan mengembuskan napas terakhir 18 jam sebelum dievakuasi. Hasil lainnya, korban diduga kuat meninggal karena mengalami pendarahan di bagian kepala. “Bagian kepala korban ada luka akibat benda tumpul,” kata Aldhino.
Dia tidak menjelaskan pisau dapur tertancap di mulut apakah sebelum atau sesuah korban tak bernyawa. Selain pisau dapur, di dekat jasad korban ditemukan barang bukti palu dan batu paving. Sepeda motor korban juga raib.
Polisi, lanjut Aldhino, juga belum bisa menyimpulkan motif dari dugaan pembunuhan tersebut. Penyelidik sudah meminta keterangan tiga orang, yakni adik dan kakak korban, serta tetangga korban. “Mohon doa kepada masyarakat semua agar kasus ini bisa segera terungkap semuanya,” ujarnya.
Uji laboratorium forensik juga dilakukan untuk membuat kasus tersebut terang-benderang. “Kami juga masih melakukan pendalaman barang bukti berupa sepeda motor korban yang hilang, karena dari keterangan tetangga, korban AS ini memiliki sepeda motor. Namun, saat di lokasi kejadian sepeda motor tidak ada,” ujar Aldhino.
Diberitakan sebelumnya, AS sehari-hari bekerja sebagai cleaning service di sebuah rumah sakit di Gresik. Ia tinggal seorang diri di sebuah rumah di Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Mayat AS pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya yang datang ke tempat tinggalnya karena AS tak kunjung merespons saat dihubungi. Ketika sampai, sang kakak melihat korban sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan. Sebuah pisau tertancap di bagian mulut korban.