Media asing kembali menyoroti pemilihan presiden (Pilpres) RI. Kali ini soal rencana para calon presiden (capres) “memperbaiki” perekonomian RI ke depan.
Setidaknya ini dimuat Al-Jazeera dalam artikelnya “Indonesia’s presidential hopefuls lay out plans to revive $1.2tn economy”. Disebut bahwa ketiga calon, Anies Baswedan (nomor urut 1), Prabowo Subainto (nomor urut 2) dan Ganjar Prabowo (nomor urut 3), menghadapi tantangan untuk membalikkan perlambatan pertumbuhan di Indonesia.
“Pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia melambat menjadi 4,94% pada kuartal ketiga, dibandingkan dengan 5,72% pada periode yang sama tahun 2022,” kutip Al-Jazeera lagi.
“Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,3% sepanjang tahun 2022, yang merupakan pertumbuhan terbesar dalam sembilan tahun terakhir, seiring dengan lonjakan komoditas global yang dialami negara kaya sumber daya alam ini,” tambahnya.
Media itu memuat, bagaimana pakar ekonomi mengatakan bahwa mempertahankan pertumbuhan PDB di atas 5% sangat penting untuk menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 1 juta penduduk Indonesia yang baru memasuki dunia kerja setiap tahunnya. Di mana tingkat pengangguran Indonesia pada bulan Agustus mencapai 5,32%.
Media itu memasukkan komentar tim sukses masing-masing calon soal bagaimana capres menyikapi ini. Setidaknya ini datang dari tim kampanye Anies dan Ganjar.
“Juru bicara Anies dan penasihat kebijakan ekonomi Tom Lembong mengatakan sektor pertambangan telah memperlebar kesenjangan antara daerah kaya dan miskin serta daerah maju dan tertinggal,” muat media itu.
“Ganjar dan pasangannya Mahfud Mahmodin, yang dikenal sebagai Mahfud MD, telah berjanji untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru, dengan fokus khusus pada generasi muda bangsa,” tambahnya memuat program pasangan tersebut.
Namun sayangnya tak ada komentar Tim Prabowo. Meski begitu, Al-Jazeera pernyataan langsung Prabowo dalam sebuah seminar lokal dua pekan lalu.
“Dalam manifesto pemilu mereka, Prabowo dan calon wakil presidennya Gibran Rakabuming, yang merupakan putra sulung (Presiden Joko Widodo) Jokowi, telah berjanji untuk melanjutkan kebijakan hilirisasi dan investasi di bidang infrastruktur yang diusung Jokowi,” muatnya.
Disinggung juga bagaimana keberlangsungan terhadap pembangunan ibu kota negara (IKN) yang baru, Nusantara. Bagaimana Prabowo maupun Ganjar telah berjanji untuk menyelesaikan rencana Presiden Jokowi di Kalimantan sementara Anies belum menyebutkan proyek tersebut dalam manifestonya.
Al-Jazeera menulis komentar peneliti senior di S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) yang berbasis di Singapura, Alexander Arifianto. Di mana ia mengatakan bahwa Prabowo dan Ganjar telah menetapkan kebijakan ekonomi yang relatif sama.
“Misalnya kebijakan makroekonomi dan industri, keduanya berjanji akan mempertahankan kebijakan ‘hilirisasi’ industri yang diusung Jokowi, khususnya di sektor pertambangan dan migas,” kata pengamat itu.
“Namun Ganjar kemungkinan akan lebih menyukai kepemilikan negara (BUMN) karena sejarah partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mendukung nasionalisme ekonomi dan badan usaha milik negara,” tambahnya.
Komentar pengamat lokal juga ditampilkan. Di antaranya peneliti ekonomi senior di Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Jakarta, Fajar Hirawan, dan Ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi.
Hirawan ditulis menegaskan presiden baru harus mendiversifikasi investasi asing. Ini untuk “menjaga netralitas geopolitik, melakukan lindung nilai terhadap risiko jika salah satu negara investor mengalami masalah dan tidak dapat berinvestasi, menghasilkan atau bekerja dengan Indonesia lagi”.
Fajar mengatakan presiden berikutnya juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan, pengembangan tenaga kerja, dan kebijakan kesejahteraan. Para calon juga harus mewaspadai potensi konflik Israel-Hamas meluas ke wilayah lain di Timur Tengah.
Sementara Fithra disebut Al-Jazeera mengamati inflasi menjadi kekhawatiran utama bagi masyarakat berpenghasilan rendah di RI. Termasuk target pertumbuhan ekonomi yang “realistis” adalah 5-6%.