Home Berita Bersaudara, Karyawan MRT Yang Membunuh Mengaku Ada Utang Budi dan Saling Bantu

Bersaudara, Karyawan MRT Yang Membunuh Mengaku Ada Utang Budi dan Saling Bantu

 

Senin, 13 November 2023 – 09:18 WIB

Jakarta – R (29) dan IS (31), dua pelaku pembunuhan karyawan Mass Rapid Transit (MRT) berinisial DDY (38) ternyata punya hubungan kekerabatan.

Baca Juga :

Curhat Penumpang Wanita Naik Ojol Hobi Gas Rem Mendadak, Netizen: Namanya Juga Usaha

“IS dan R masih ada hubungan saudara,” kata Kepala Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Titus Yudho Uly kepada wartawan, Senin 13 November 2023.

Sementara, pelaku lainnya, yakni JS (48) tidak saling kenal dengan keduanya. IS nekat bantu R menghabisi nyawa DDY karena merasa punya utang budi kepada R. Namun, tak dijelaskan apa utang budinya.

Baca Juga :

Terlilit Pinjol Ratusan Juta, Ibu Jual Anak Kandungnya: Dalih Membantu Orangtua

ilustrasi jenazah dalam ambulans.

Kata Titus, pihaknya masih fokus mengejar satu pelaku lain yang masih buron. “Itu belum kita dalami, masih konsen kejar yang satu,” ujar dia lagi.

Baca Juga :

Tampang Pelaku Pembunuhan Karyawan MRT Jakarta, Terancam Hukuman Nati

Titus sebelumnya menyampaikan motif pembunuhan sadis itu karena salah satu pelaku yaitu R terjerat utang hingga Rp3 miliar. Adapun, dalam pembunuhan DDY, polisi sudah menetapkan status tersangka terhadap tiga pelaku yaitu R (29), IS (31) dan JS (48).

“Motif para pelaku adalah ekonomi, yang mana saudara R memiliki utang Rp3 miliar,” kata Titus di Jakarta, pada Sabtu 11 November 2023.

Sebelumnya, mayat DDY ditemukan mengapung di aliran Banjir Kanal Timur (BKT) Cakung, Jakarta Timur, Jumat siang. Diduga kuat, DDY yang diitemukan tanpa identitas itu sebagai korban pembunuhan.

Ketiga pelaku pembunuhan pegawat MRT yang mayatnya dibuang di BKT ditangkap

Photo :
  • ANTARA/HO-Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Chandra mengatakan, di tubuh jasad korban yang diperkirakan berusia 40 tahun itu dibunuh lantaran ada luka sayatan di seher dan luka tusuk.

Luka tusukan itu ada di bagian dada korban. Panji menduga saat hendak dibunuh, korban melakukan perlawanan.

“Dugaan sementara pembunuhan karena ada luka sayatan di leher dan bagian dada mayat. Untuk luka di tangan kemungkinan perlawanan korban, tapi kami masih dalami,” kata Panji.

Namun, tak lama setelah penemuan mayat tersebut, polisi mengungkap identitas korban adalah DDY yang merupakan karyawan MRT.

Halaman Selanjutnya

Source : ANTARA/HO-Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Exit mobile version