Home Berita Ibu Mengakhiri Hidup Anak Sendiri, Mayat Tergolek di Sungai dengan Tangan Dikendalikan

Ibu Mengakhiri Hidup Anak Sendiri, Mayat Tergolek di Sungai dengan Tangan Dikendalikan

Sabtu, 7 Oktober 2023 – 00:04 WIB

Indramayu – Seorang remaja bernama Muhamad Rauf (MR) ditemukan meninggal di saluran Irigasi Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, pada Rabu (4/10/2023).

Kondisi jenazah remaja berusia 13 tahun ini sangat mengenaskan. Saat ditemukan, kedua tangannya terikat dengan tali ke belakang, dan terdapat sejumlah luka di bagian kepala. Pihak kepolisian segera merespons kejadian ini dengan mendatangi tempat kejadian perkara. Mereka melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.

Remaja berusia 13 tahun warga Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang tersebut dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri berinisial N. Rauf dianiaya oleh ibu kandungnya dan kakeknya di rumah sang kakek. Sebelum di tenggelamkan hidup- hidup ke dalam sungai. Kasus pembunuhan ini terungkap setelah kepolisian melakukan penyelidikan mendalam pasca penemuan jasad Rauf.

“Berawal kami mendapatkan informasi bahwa ada warga melihat sosok mayat anak laki-laki, dan pada saat itu warga langsung melapor kepada kami, kami melakukan olah TKP, dan menelusuri identitas dari korban tersebut dan akhirnya diketahui bahwa korban berinisial MR berusia 13 tahun dan bertempat tinggal di kecamatan Cipunegara kabupaten Subang,” ujar AKBP M Fahri Siregar, Kapolres Indramayu.

Lanjut, kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, Setelah melakukan olah TKP dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, polisi akhirnya berhasil mengamankan ibu kandung Rauf berinisial N (40), W, S yang merupakan paman Rauf. Jasad korban ditemukan di Sungai Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

“Berbekal informasi tersebut kami mendapatkan informasi bahwa sebelum kejadian pada malam harinya terdengar oleh tetangganya ada keributan di dalam rumah korban atau ibu kandung korban, selanjutnya kami langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut, kami melihat di dalam rumah melihat ada bercak darah, berbekal itulah kami lanjut melakukan integrasi awal kepada ibunya dan mengakui bahwa telah melakukan tindakan kekerasan terhadap anaknya sendiri, kami amankan inisial N,” tandas Fahri.

Lanjut Fahri, menurut keterangan tersangka, berawal Selasa malam, pada saat itu MR masuk ke dalam rumah melalui atap, dilihat oleh kakeknya, ditegur, dan melakukan pemukulan terhadap kakeknya.

“Kakeknya pun melakukan pemukulan kepada korban dengan menggunakan gergaji di bagian kepala dan korban lari dan tertangkap oleh ibu korban dan dibanting ke tempat tidur setelah itu ditindih, setelah ditindih menelepon adiknya saudara S untuk mengikat korban, setelah meminjam motor korban, dan akan dibawa ke bapaknya ke Desa Bongas (Indramayu). Korban dibawa menggunakan sepeda motor, namun di tengah perjalanan ibu korban terbersit untuk membuang korban ke aliran irigasi di desa Bugis, di lempar ke dalam sungai dengan tangan terikat,” ujar Fahri.

Usai olah TKP, jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang, Indramayu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara ketiga tersangka harus mendekap di balik jeruji besi mapolres indramayu.(Opi Riharjo/Indramayu)

Exit mobile version